Sunday, May 12, 2013

Ekologi dan Kaitannya dengan Ilmu Lain



Ekologi dan Kaitannya dengan Ilmu Lain

Di seluruh permukaan bumi antara batuan induk dan lapisan atas atmosfer hiduplah organisme mulai dari yang bentuk dan fungsinya sangat sederhana sampai yang paling rumit. Semua itu, baik secara langsung maupun tidak langsung, saling berpengaruh dan membentuk organisasi yang disebut biosfer. Manusia sebagai salah satu komponen dalam biosfer dapat mempengaruhinya, tetapi sebaliknya manusia juga akan dipengaruhi oleh perubahan dalam biosfer itu.

Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia berusaha mengubah lingkungannya demi kelangsungan hidupnya. Keberhasilan memanfaatkan apa yang terdapat dalam lingkungannya untuk kelanjutan hidup manusia sekarang dan selanjutnya ditentukan oleh pemahaman, penghayatan, serta pandangan hidup manusia akan adanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara dia dengan lingkungan hidupnya.

Istilah ekologi mula-mula digunakan oleh Ernst Haeckel, seorang ahli biologi, dalam pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah ini berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Di sinilah mereka saling berpengaruh antarsesamanya dan dengan komponen-komponen yang tidak hidup dalam usaha mempertahankan kelangsungan perikehidupan. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotic. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan. Semua sistem yang dapat mengatur sendiri mempunyai ambang (batas) homeostatis. Batas-batas ini menentukan sejauh mana keadaan sistem itu dapat menyimpang dari titik keseimbangan dengan tidak menyebabkan perubahan tanpa balik (irreversible) atau perusakan sistem itu. Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi.

Populasi dan Komunitas
Populasi merupakan masalah dasar dalam ekologi. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang terdapat di suatu daerah tertentu. Sebagai contoh dapat dikemukakan populasi ayam di kampong X, atau populasi gajah di Lebong Hitam, populasi rangrang di pohon cempaka, populasi ikan gabus di danau Tondano. Dalam contoh-contoh ini dapat dilihat bahwa individu-individu dalam populasi mempunyai kemungkinan untuk saling berinteraksi. Saling interaksi itu terlihat dalam bentuk kompetisi untuk mempertahankan diri atau kerja sama untuk mempertahankan jenis. Di dalam suatu daerah tertentu tidak hanya terdapat populasi sejenis makhluk hidup, melainkan beraneka ragam populasi. Kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi ini disebut komunitas.

Ekosistem
Sebuah ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air, udara, nutrien dan energi. Antara ekosistem yang satu dan ekosistem yang lain tidak dapat ditarik garis pemisah yang jelas karena unsure-unsur dalam satu ekosistem mungkin meruapakan unsur dari ekosistem yang lain. Ahli ekologi sistem adalah mereka yang mencoba menghubungkan bersama beberapa perbedaan aktifitas fisika dan biologi di dalam suatu lingkungan. Penelitian mereka seringkali terfokus pada aliran energi dan perputaran material-material yang ada di dalam sebuah ekosistem. Mereka biasanya menggunakan komputer yang canggih untuk membantu memahami data-data yang dikumpulkan dari penelitian di lapangan dan untuk memprediksi perkembangan yang akan terjadi.

Manusia adalah organisme heterotrof di bumi. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menyebabkan manusia mengeksplorasi, mengolah dan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga dengan mudah mengubah kondisi lingkungannya sesuai keinginannya. Makin meningkatnya pemanfaatan sumber daya yang diperlukan manusia menyebabkan makin menciutnya luas lingkungan alami dan makin bertambahnya lingkungan buatan. Akibat kegiatan manusia tersebut adalah pencemaran lingkungan oleh limbah pembuangan industri, kelangkaan dan kepunahan spesies berbagai organisme, terjadinya perubahan pola cuaca maupun iklim, semakin lebarnya lubang ozon, timbulnya berbagai jenis penyakit yang berbahaya dan lain-lain. Manusia kini dihadapkan pada 2 tantangan, yaitu menjaga kelestarian ketersediaan sumber daya dan memelihara kondisi lingkungannya.

Menghadapi kedua tantangan tersebut, ekologi sangat berperan, misalnya penelitian-penelitian yang menghasilkan pemahaman mengenai berbagai aspek ekologi dari suatu populasi, komunitas ataupun ekosistem sehingga faktor-faktor penting dapat diketahui dengan tepat serta menghasilkan peramalan yang lebih akurat. Hal ini dapat mendukung upaya-upaya yang akan dilakukan manusia, karena adanya acuan yang lebih baik untuk mencegah terjadinya perubahan-perubahan maupun kerusakan yang dapat merugikan kondisi lingkungan serta menjaga kesinambungan ketersediaan sumber daya agar lestari dan pemanfaatannya dapat berkelanjutan.

Ekologi dalam politik
Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan, dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik.

Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.

Ekologi dalam ekonomi
Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
  • Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
  • Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.

Ketika kita membicarakan fenomena ekologi, yang di dalamnya ada keseimbangan alami dari semua komponen ekosistem yang ada di dalamnya, maka kurang tepat untuk melihat ekonomi dan ekologi dari sudut yang berlawanan. Justru sudut pandang harus kita ubah, kita harus lihat bahwa manusia, sebagai makhluk beradab dan mengklaim memiliki kecerdasan paling tinggi di antara makhluk lainnya, maka ketika memanfaatkan sumberdaya alam atau dengan kata lain sebagai manusia ekonomi, tetap juga tetap mempertimbangkan keseimbangan ekologi. Perlu diingat, bahwa keseimbangan ekologi juga bergeser dengan berjalannya waktu.

Ekologi dalam kacamata antropologi
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.

Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan baik ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan."

Sumber :


Darmodjo, H. & Kaligis, Y. (1996). Materi Pokok Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Penerbit Karunika Universitas Terbuka.



No comments:

Post a Comment