Ekologi dan Kaitannya dengan Ilmu
Lain
Di
seluruh permukaan bumi antara batuan induk dan lapisan atas atmosfer hiduplah
organisme mulai dari yang bentuk dan fungsinya sangat sederhana sampai yang
paling rumit. Semua itu, baik secara langsung maupun tidak langsung, saling
berpengaruh dan membentuk organisasi yang disebut biosfer. Manusia sebagai
salah satu komponen dalam biosfer dapat mempengaruhinya, tetapi sebaliknya
manusia juga akan dipengaruhi oleh perubahan dalam biosfer itu.
Dalam
kehidupannya sehari-hari, manusia berusaha mengubah lingkungannya demi
kelangsungan hidupnya. Keberhasilan memanfaatkan apa yang terdapat dalam
lingkungannya untuk kelanjutan hidup manusia sekarang dan selanjutnya
ditentukan oleh pemahaman, penghayatan, serta pandangan hidup manusia akan
adanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara dia dengan lingkungan
hidupnya.
Istilah
ekologi mula-mula digunakan oleh Ernst
Haeckel, seorang ahli biologi, dalam pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah
ini berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu oikos (“habitat”) dan logos
(“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Di
sinilah mereka saling berpengaruh antarsesamanya dan dengan komponen-komponen
yang tidak hidup dalam usaha mempertahankan kelangsungan perikehidupan. Pembahasan
ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotic. Faktor abiotik antara lain suhu,
air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk
hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan
erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi,
komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem
yang menunjukkan kesatuan.
Hubungan
keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus
dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan
terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis
adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada
dalam keseimbangan. Semua sistem yang dapat mengatur sendiri mempunyai ambang
(batas) homeostatis. Batas-batas ini menentukan sejauh mana keadaan sistem itu
dapat menyimpang dari titik keseimbangan dengan tidak menyebabkan perubahan
tanpa balik (irreversible) atau perusakan sistem itu. Ekosistem mampu
memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu
organisme dan populasi.
Populasi
dan Komunitas
Populasi
merupakan masalah dasar dalam ekologi. Populasi adalah kumpulan individu
sejenis yang terdapat di suatu daerah tertentu. Sebagai contoh dapat
dikemukakan populasi ayam di kampong X, atau populasi gajah di Lebong Hitam,
populasi rangrang di pohon cempaka, populasi ikan gabus di danau Tondano. Dalam
contoh-contoh ini dapat dilihat bahwa individu-individu dalam populasi
mempunyai kemungkinan untuk saling berinteraksi. Saling interaksi itu terlihat
dalam bentuk kompetisi untuk mempertahankan diri atau kerja sama untuk
mempertahankan jenis. Di dalam suatu daerah tertentu tidak hanya terdapat populasi
sejenis makhluk hidup, melainkan beraneka ragam populasi. Kumpulan populasi
berbagai jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi ini disebut komunitas.
Ekosistem
Sebuah
ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem
terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah,
air, udara, nutrien dan energi. Antara ekosistem yang satu dan ekosistem yang
lain tidak dapat ditarik garis pemisah yang jelas karena unsure-unsur dalam
satu ekosistem mungkin meruapakan unsur dari ekosistem yang lain. Ahli ekologi
sistem adalah mereka yang mencoba menghubungkan bersama beberapa perbedaan
aktifitas fisika dan biologi di dalam suatu lingkungan. Penelitian mereka
seringkali terfokus pada aliran energi dan perputaran material-material yang
ada di dalam sebuah ekosistem. Mereka biasanya menggunakan komputer yang
canggih untuk membantu memahami data-data yang dikumpulkan dari penelitian di
lapangan dan untuk memprediksi perkembangan yang akan terjadi.
Manusia
adalah organisme heterotrof di bumi. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin maju menyebabkan manusia mengeksplorasi, mengolah dan memanfaatkan
segala sesuatu yang ada di lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
sehingga dengan mudah mengubah kondisi lingkungannya sesuai keinginannya. Makin
meningkatnya pemanfaatan sumber daya yang diperlukan manusia menyebabkan makin
menciutnya luas lingkungan alami dan makin bertambahnya lingkungan buatan.
Akibat kegiatan manusia tersebut adalah pencemaran lingkungan oleh limbah
pembuangan industri, kelangkaan dan kepunahan spesies berbagai organisme,
terjadinya perubahan pola cuaca maupun iklim, semakin lebarnya lubang ozon,
timbulnya berbagai jenis penyakit yang berbahaya dan lain-lain. Manusia kini
dihadapkan pada 2 tantangan, yaitu menjaga kelestarian ketersediaan sumber daya
dan memelihara kondisi lingkungannya.
Menghadapi
kedua tantangan tersebut, ekologi sangat berperan, misalnya
penelitian-penelitian yang menghasilkan pemahaman mengenai berbagai aspek
ekologi dari suatu populasi, komunitas ataupun ekosistem sehingga faktor-faktor
penting dapat diketahui dengan tepat serta menghasilkan peramalan yang lebih
akurat. Hal ini dapat mendukung upaya-upaya yang akan dilakukan manusia, karena
adanya acuan yang lebih baik untuk mencegah terjadinya perubahan-perubahan
maupun kerusakan yang dapat merugikan kondisi lingkungan serta menjaga
kesinambungan ketersediaan sumber daya agar lestari dan pemanfaatannya dapat
berkelanjutan.
Ekologi dalam politik
Ekologi
menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk
gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan, dan ekologi yang kita kenal
sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas,
disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada
daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan
manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik.
Orang
yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa
telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik
dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari
ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali
argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan
akademisi juga.
Ekologi dalam ekonomi
Banyak
ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
- Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
- Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi
ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan
lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian
ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1
contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.
Ketika kita membicarakan fenomena
ekologi, yang di dalamnya ada keseimbangan alami dari semua komponen ekosistem
yang ada di dalamnya, maka kurang tepat untuk melihat ekonomi dan ekologi dari
sudut yang berlawanan. Justru sudut pandang harus kita ubah, kita harus lihat
bahwa manusia, sebagai makhluk beradab dan mengklaim memiliki kecerdasan paling
tinggi di antara makhluk lainnya, maka ketika memanfaatkan sumberdaya alam atau
dengan kata lain sebagai manusia ekonomi, tetap juga tetap mempertimbangkan
keseimbangan ekologi. Perlu diingat, bahwa keseimbangan ekologi juga bergeser
dengan berjalannya waktu.
Ekologi dalam kacamata antropologi
Terkadang
ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak
metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu.
Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi
lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi
tubuh dan pikiran kita.
Beberapa
orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik
bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah
subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi
misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama.
Dengan baik ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita
lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita.
Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap
hambatan."
Sumber
:
Darmodjo, H. & Kaligis, Y. (1996). Materi Pokok Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Penerbit Karunika Universitas Terbuka.
No comments:
Post a Comment